Makalah Dasar Dasar Pendidikan Tentang : Peserta Didik
MAKALAH DASAR DASAR PENDIDIKAN
PESERTA DIDIK
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH DASAR DASAR PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU QUR'AN
SUMATERA BARAT
2020 MASEHI / 1442 HIJRIAH
مقدمة
الحمد لله ، نحمده ، ونستعين به ، ونستغفره ، ونعوذ بالله من شر نفوسنا ، ومن عملنا لن يهديه الله. وصلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بالرحمة والسلام. ما يزال.
الحمد لله ، لقد أكملنا مهام مقال التعليم الأساسي بشكل صحيح وسهل
من خلال هذه الورقة ، نأمل حقًا في زيادة المعرفة عن الطلاب. لأن التعليم مهم جدًا بالنسبة لنا ، خاصة أولئك الذين ما زالوا طلابًا حاليًا. نأمل أن تسهل هذه الورقة علينا متابعة عملية التدريس والتعلم في الحرم الجامعي وأيضًا زيادة وعينا بأهمية تعلم التعليم الأساسي بالنسبة لنا ، وخاصة الشعب الإندونيسي.
نشكرك جزيل الشكر لأولئك الذين حفزونا وساعدونا في إكمال المهام الورقية. بالنظر إلى أن هذه الورقة بعيدة عن أن تكون مرضية ، يرجى أن تسامح وتنتقد قليلاً ، حتى نتمكن من إعداد ورقة أفضل في المرة القادمة.
أخيرًا ، نود أن نشكر القراء الذين استمتعوا بقراءة هذه الورقة. نأمل أن تكون هذه الورقة مفيدة لنا جميعًا. أمين
DAFTAR ISI
مقدمة i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pengertian Peserta Dididk 2
B. Karakteristik Peserta Didik 2
C. Sistem Pengelolaan Peserta Didik 5
BAB III PENUTUP 7
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap individu memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Mulai dari perbedaan fisik, pola befikir, dan cara merespon atau mempelajari hal-hal baru. Salah satu komponen pendidikan adalah adanya peserta didik, peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pendididkan, sesab sessorang tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila tidak ada yang dididiknya.
Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar, yang perlu dikembangkan melalui pendididikan, baik secara fisik maupun psikis, baik pendidikan tersebut dilingkunan keluarga, sekolah, dan dilingkunan masyarakat.
Sebagai peserta didik juga harus memahami hak dan kewajiban serta melaksanakannya. Hak adalah sesuatu yang harus diterima oleh peserta didik, sedangkang kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilakukan atau dilaksanakan oleh peserta didik.
Rumusan Masalah
- Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai beriku
- Apa pengertian peserta didik?
- Bagaimana karakteristik peserta didik?
- Apa saja jenis-jenis perkembangan peserta didik?
- Bagaimana sistem pengelola peserta didik?
Tujuan
- Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
- Untuk mengetahui pengertian peserta didik
- Untuk mengetahui karakteristik peserta didik
- Untuk mengetahui jenis-jenis perkembangan pserta didik
- Untuk mengetahui sistem pengelolaan peserta didik
BAB IIPEMBAHASAN
Pengertian Peserta Dididk
Dalam Undang Undang No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 1 ayat 4) peserta didik diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Menurut Toto Suharto (2006: 123) peserta didik adalah mahluk Allah yang terdiri dari aspek jasmani dan rohani yang belum tercapai taraf kematangan, baik fisik, mental, intelektual, maupun pisikologi. Oleh karena itu, ia denantiasa memerlukan bantuan, bimbingan dan arahan pendidikan agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal dan membimbingnya menuju kedewasaan. Potensi dasar yang dimiliki peserta didik, kiranya tidak akan berkembang secara maksimal tanpa melalui proses pendidikan.
Dalam kegiatan pendidikan peserta didik mempunyai posisi sentral, proses pendididkan pada dasarnyadi arahkan pada sasaran pokok, yakni berkembangnya potensis peserta didik secara optimal menuju terbentuknya manusia berkepribadian utama.
Dalam proses pendidikan terdapat 4 hakikat peserta didik yaitu:
Peserta didik bertanggung jawab terhadap pendidikan sesuai dengan wawasan pendidikan seumur hidup.
Memiliki potensi baik fisik maupun psikologi yang berbeda-beda sehingga masing-masing peserta didik merupakan insan yang unik.
Pembinaan individu serta perlakuan yang manusiawi.
Pada dasarnya merupakan insan yang aktif menghadapi lingkungan.
Karakteristik Peserta Didik
Setiap peserta didik memliki ciri dan sifat atau karakteristik yang sangat beraneka ragam yang terbentuk berdasarkan lingkungan peserta masing-masing. Agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal guru sebagai pendidik perlu memahami karakteristik peserta didik. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik yang dimiliki sejak lahir baik menyangkut faktor biologis maupun faktor pisikologis.
Karakteristik Peserta didik, yaitu:
Anak bukan miniatur orang dewasa
Anak adalah anak dengan dunianya sendiri, dunia anak . Pandangan kuno berpendapat bahwa anak adalah orang dewasa dalam bentuk kecil. Karena tergolong manusia dewasa, pendidikan yang diberikan pada anak waktu itu seperti yang biasa diberikan pada orang dewasa, sehingga anak dan guru menghadapi banyak kesulitan dalam kegiatan pembelajaran.
Perkembangan dan Pertumbuhan anak dipengaruhi beberapa faktor
Dalam bahasan tentang peserta didik ada dua istilah penting yang perlu di pahami, yakni perkembangan dan pertumbuhan. Istilah perkembangan lebih menunjuk pada aspek kualitatif, sedangakan pertumbuhan lebih menunjuk kuantitatif. Meskipun istilah perkembangan dan pertumbuhan mempunyai makna yang berbeda, perlu dipahami bahwa keduanya merupakan proses yang saling berhubungan.
Anak berkembang mengikuti suatu pola umum yang sama
Misalnya anak harus belajar merangkak terlebih dahulu sebelum belajar berdiri, dan harus belajar berdiri sebelum berjalan.
Perkembangan bersifat kontinyu
Kontinyu memandang perkembangan sebagai proses kumulatif penambahan pada tipe keterampilan-keterampilan. Perkembangan sebagai proses terus menerus secara halus rata atau lembut (smoth). Anak-anak secara sedikit demi sedikit bertambah tipe-tipe keterampilan yang sama. Perkembangan dapat digambarkan seperti garis lurus linear yang sambung menyambung secara lembut.
Perkembangan anak mengikuti fase-fase tertentu.
Menurut para ahli batasan tentang fase-fase perkembangan anak adalah:
Oswald Kroh berpedoman pada adanya masa tros (kegoncangan jiwa).
Khonstamn, mebagi fase perkembangan anak menjadi lima fase , yaitu:
- Periode vital
- Periode estetis
- Periode sosial
- Periode manusia matang
Ali Fikri, membagi periode perkembangan anak sebagai berikut:
- Masa kanak-kanak
- Masa akal baligh
- Masa syabihah
- Masa rujulah/ pemuda pertama
- Masa pemuda kedua
- Masa kuhulah
- Masa umur menurun
- Masa kakek/ nenek pertama
- Masa kakek/ nenek kedua
- Masa pikun
- Masa meninggal
Tempo perkembangan anak tidak sama
Tempo perkembangan adalah cepat lambatnya perkembangan seseorang untuk suatu aspek perkembangan tertentu. Ada anak yang cepat dan yang lambat tempo perkembangannya.
Anak memiliki irama perkembangan
Irama perkembangan adalah gerak perkembangan yang dialami masing-masing anak, baik perkembangan jasmani maupun rohani.
Anak memiliki tugas perkembangan
Tugas yang harus dijalani oleh masing-masing individu dalam tiap periode perkembangannya.
Anak memiliki kebutuhan dalam hidupnya
Dalam proses kehidupan, setiap anak memiliki beragam kebutuhan.
Setiap anak memiliki perbedaan individual
Tidak akan pernah ditemukan dua anak yang persis sama, walaupun keduanya kembar.
Anak sebagai keseluruhan (the whole child)
Manusia adalah mahluk monoplurasi, walaupun terdiri dari banyak aspek tetapi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Setiap anak merupakan mahluk yang aktif dan kreatif
Dalam proses pendidikan anak tidak boleh dipandang sebagai objek pendidikan yang hanya siap menerima. Akan tetapi anak didik harus dipandang sebagai subjek yang aktif dan kreatif dalam pendidikan, yang tidak hanya siap menerima tapi juga bisa memberikan masukan dan berbagai alternatif dalam kegiatan pendidikan.
Jenis-jenis Perkembangan Peserta Didik :
Perkembangan Monotorik
Perkembangan dapat dimaknai sebagai suatu proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang makin terorganisasi dan terspialisis. Perkembangan terjadi dalam bentuk perubahan kualitatif, kuantitatif atau kedua-duanya secara serempak.
Perkembangan monotorik berupa gerakan-gerakan tubuh yang dimotori dengan kerja sama antar otot, otak dan saraf. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik adalah:
- Kesiapan belajar
- Kesempatan belajar
- Kesempatan berpraktek
- Model yang baik
- Bimbingan
- Motivasi
Perkembangan Kongnitif
Dalam kajian-kajian psikologi kognitif, ada dua tokoh sentral yang melahirkan teori pendidikan , teori kognitif, yaitu: Jean Piage dan Lev Vygotsky.
Jean Piage berpendapat bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Menurutnya terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasi dan penyesuaian (adaptasi). Kencederungan organisasi dapat dilukiskan sebagai kecenderungan bawaan setiap organisme untuk mengintegrasi proses-proses sendiri menjadi sistem-sistem yang koheran. Sedangkan adaptasi dapat dilukiskan sebagai kecenderungan bawaan setiap organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan keadaa sosial.
Tokoh kedua adalah Lev Vygotsky yang berpendapat bahwa anak-anak lahir dengan funsi mental relatif dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Dalam pandangan Vygotsky, seseorang mengalami perkembangan kognitif dan bahasa melalui interalisasi nilai-nilai sosial, atau sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang berkembang di lingkungan sekitar.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kognitif, adalah:
- Fisik
- Kematangan
- Pengaruh sosial
- Proses pengaturan diri yang disebut ekuilibrasi
Perkembangan Moral (Afektif)
Moral berasal dari kata latin mores yang berarti tata cara, kebiasaan, atau adat. Perilaku sikap moral berarti perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial yang dikembangkan oleh konsep sosial. Yang dimaksud konsep sosial adalah peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya.
Beberapapendapat para ahli tentang defenis moral diantaranya adalah:
James Rachels bahwa moralitas adalah usaha untuk membimbing tindakan seseorang dengan akal.
Frans Magnis Suseno menyatakan bahwa moral mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia, sehingga moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan atau pembentukan moral adalah sebagai berikut:
Harmonis hubungan antara orang tua dan anak
Pengambaran model-model atau figur-figur yang menjadikan anak ingin meniru
Tingkat penaralan seseorang sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak
Sistem Pengelolaan Peserta Didik
Dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita,memiliki tujuan dan kemudian ingin memcapainya secara optimal. Siswa itu akan menjadi faktor penentu, sehingga menuntut dan dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajar atau tujuan pendidikan
Menurut Abu Ahmad dan Widodo Supriyono melihat siswa sebagai individu dengan segala perbedaan dan persamaan yakni:
- Persamaan dan perbedaan dalam kecerdasan
- persamaan dan pebedaan dalam kecakapan
- Pesamaan dan perbedaan dalam hasil belajar
- Persamaan dan perbedaan dalam bakat
- Persamaan dan perbedaan dalam sikap
- Persaan dan perbedaan dalam kebiasaan
- Persamaan dan perbedaan dalam pengetahuan atau pengalaman
- Persamaan dan perbedaan dalam ciri-ciri jasmani
- Persamaan dan perbedaan dalam minat
- Persamaan dan perbedaan dalam cita-cita
- Persamaan dan perbedaan dalam dalam kebutuhan
- Persamaan dan perbedaan dalam kepribadian
- Persamaan dan perbedaan dalam pola-pola dan tempo perkembangan
- Persamaan dan perbedaan dalam latar belakang lingkungan
Adapun menurut Mulyani Sumantri dalam mengembangkan keterampilan mengelola siswa yang bersifat preventif, guru dapat menggunakan kemampuan dengan cara sebagai berikut:
- Sikap tanggap
- Membagi perhatian
- Memusatkan perhatian kelompok
- Memberi petunjuk yang jelas
- Menegur
- Memberi penguatan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar, yang perlu dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis, baik pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat dimana anak tersebut berada.
Anak didik memiliki ciri khas yang berbeda dengan manusia dewasa. Ada dua belas karakteristik yang terdapat pada peserta didik.
Perkembangan dapat dimaknai sebagai suatu proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh kearah yang makin terorganisasi dan terspesialisasi. Perkembangan terjadi dalam bentuk perubahan kuantitatif, kualitatif atau kedua-duanya secara serentak.
Dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan mencapai pembelajaran secara optimal. Siswa memiliki faktor penentu, yang dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
Saran
Pentingnya posisi peserta didik dalam proses pendidikan, maka pihak-pihak terkait penyelenggara an pendidikan khusus pendidik, sangat penting memahami peserta didik. Dan sebagai peserta didik juga harus memahami hak dan kewajibannya serta melaksanakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Kosim, Muhammad. Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya; Pena Salsabila, 2013.
Sholichin, Muchlis, H. M. Psikologi Belajar Aplikasi Teori Belajar dalam Pembelajaran, Surabaya; Pena Salsabila, 2013.
Djamarah Syaiful Bahri & Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta; Rineka Cipta, 2006.